Jumat, 07 Desember 2012

Dukung Program 100 Hari Kerja Bupati Wkri Cabang Ksk Nabire Rayakan Hut Di Topo


Maria Damiana D. Tekege: Program 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati, bukan tanggung jawab Bupati/Wakil Bupati semata, namun tanggung jawab semua komponen bangsa di Nabire
Lambang WKRI

Uwapa Papua Post, Perayaan Hari Ulang Tahun Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Nabire dipusatkan di Halaman Gereja Katolik Stasi Topo Distrik Uwapa yang didahului dengan Misa Kudus pada hari Minggu 27/06/2010 yang dipimpin oleh Pastor Rumanto, SJ mewakili Pastor Paroki/Pastor Pembina Rohani WKRI KSK Nabire sebelum melanjutkan Acara Resepsi Hari Ulang Tahun yang ke 86 yang jatu tempo pada Hari Sabtu 26 Juni 2010.

Acara Resepsi Ulang Tahun ini dihadiri oleh Bupati Nabire dengan Ibu dalam kapasitas sebagai ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nabire, Ketua Bappeda Kabupaten Nabire, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire dan Kepala Dinas Perindustrian, nPerdagangan dan Koperasi, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Kepala Distrik Uwapa dan sejumlah pejabat lainnya yang juga berasal dari organisasi wanita lainnya yang ada dan berdominsili di Kabupaten Nabire. Perayaan HUT WKRI Yang Ke 86 yang dipusatkan di Topo mengambil tema ““WANITA KATOLIK RI BERPERAN AKTIF MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP DAN KEHIDUPAN DENGAN MENGENTASKAN KEMISKINAN DAN MENIADAKAN KEKERASAN DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM 100 HARI KERJA BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN NABIRE.

Sementara anggota yang hadir berasal dari anggota dan simpatisan WKRI mulai dari pengurus DPC WKRI KSK Nabire, Pengurus Ranting WKRI Kabupaten Nabire, Anggota dan Simpatisan WKRI serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya termasuk Ketua Dewan Paroki KSK Nabire. Lewat arahan yang disampaikan Pastor Rumanto, SJ bahwa kebersamaan yang dilandasi cinta kasih, sangat diharapkan dimasa kini, karena nilai-nilai kemanusiaan semakin hari semakin pudar seiring dengan percepatan dan kemajuan pembangunan yang sedang kita hadapi dewasa ini yang begitu cepat, oleh karena itu WKRI diharapkan untuk menjadi agen pembaharu dalam menjawab tantangan hidup yang diharapkan rakyat kecil (marginal) di basis akar rumput.

Selanjutnya Kegiatan dalam rangka HUT WKRI Nabire ini dirangkai dalam beberapa kegiatan social, yakni Perayaan Misa Kudus, Pemberian Makanan Tambahan bagi Balita dan Ibu-Ibu menyusui, Pengobatan gratis bagi masyarakat di Distrik Uwapa dan Pameran Mini Hasil Kerajinan Ibu-Ibu Anggota WKRI Kabupaten Nabire. Selanjutnya Ketua Panitia HUT WKRI Cabang KSK Nabire Ny. Ani Gobay-Yeimo, dalam laporannya menyampaikan bahwa Kekuatan yang digerakkan dalam menunjang penyelenggaraan kegiatan HUT WKRI Tahun ini adalah Pengurus DPC WKRI KSK Nabire dan 7 ranting yang tersebar di Paroki Kristus Sahabat Kita Nabire, termasuk stasi Topo-Siriwo merupakan Ranting ke-7 dari 7 Ranting WKRI Cabang KSK Nabire, sehingga kegiatan ini WKRI memilih untuk diadakan di Wilayah Ranting 7 Uwapa – Siriwo.

Selanjutnya Ketua DPC WKRI KSK Nabire mempertegas lewat sambutannya selaku ketua DPC WKRI Nabire, bahwa Pelaksanaan Program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Nabire, tidaklah semata-mata tanggungjawab Bupati dan Wakil Bupati terpilih, akan tetapi merupakan tanggungjawab seluruh komponen bangsa. Dan saya tegaskan sekali lagi bahwa Rakyat di Kabupaten Nabire tidak mengharapkan program yang besar-besar, akan tetapi program kecil-kecil akan tetapi dapat bermanfaat dan menyentuh langsung kebutuhan hidup sehari-hari dari masyarakat itu yang diharapkan, tandasnya. Ibu Maria Delima-Tekege menambahkan bahwa WKRI Kabupaten Nabire, merasa terpanggil untuk memulai sesuatu yang lebih konkrit dengan mengadakan pengobatan masal bagi masyarakat sekaligus pemberian makanan tambahan bagi anak-anak dan ibu menyusui serta Ibu Hamil. Tentunya Ibu-Ibu anggota WKRI juga bukan anggota pasif, namun aktif sehingga kami juga memamerkan apa yang bisa dihasilkan oleh anggota kami kepada pemerintah supaya ke depan apabila ada program pembinaan seperti itu supaya bisa dilibatkan dan diikutsertakan dalam event-event tertentu, ungkapnya singkat Ibu yang lasim disama Ibu Maria.

Pada kesempatan yang sama pula Bapak Bupati Nabire menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada pengurus WKRI Cabang KSK Nabire yang mana telah membantu masyarakat di distrik Uwapa, karena secara tidak langsung membantu pemerintah daerah. Dan Bupati Douw juga memberikan apresiasi kepada Pengurus WKRI Nabire karena memberikan dukungan kepada Bupati dalam melaksanakan Program 100 hari kerja, karena sampai saat ini banyak pihak yang masih berpikir program 100 hari kerja adalah program yang besar-besar, padahal yang diharapkan oleh Bupati Nabire melalui salah satu pilarnya adalah pendidikan dan kesehatan bagi rakyat di kabupaten Nabire dengan program-program kerja simple namun lasngsung tersentuh karena menjawab kebutuhan sehari-hari masyarakat. Bupati Douw berjanji untuk tetap akan mendukung kegiatan-kegiatan semacam ini dan kalau boleh jangan diadakan di kota atau dipinggiran kota tetapi harus dipusatkan jauh dari pusat keramaian kota, karena rakyat di pulau-pulau, di pesisir pantai maupun di gunung-gunung membutuhkan uluran tangan dari kita, tandas Bupati Douw berapi-api. Selanjutnya Bapak Bupati Juga mengajak semua pihak termasuk denominasi gereja yang ada di Nabire, tetap terbuka kemungkinan mendapat dukungan Bupati, asalkan kegiatannya konkrit dan nyata, dan harus di kampong yang jauh dari Kota, tetap akan diberikan dukungan sesuai kemampuan pemerintah daerah.

Lewat kesempatan peninjauan pameran hasil kerajinan dari mama-mama anggota WKRI Cabang KSK Nabire, Bupati bersama ibu mengajak para pejabat yang hadir memenuhi undangan untuk membeli hasil kerajinan tangan dari mama-mama anggota tersebut, dengan diborong beberapa kerajinan mama tersebut oleh Bapak Bupati. Noken dari tali/benang wol, baju dari benang wol, tas gantungan HP dari benang woll yang dipamerkan sekaligus dijual ini, harganya cukup bervariasi, mulai dari Rp 25,000,- sampai dengan Rp 300,000,- paling tingginya. Mahal murahnya bahan yang diperjualbelikan tersebut, sangat tergantung dari bahan atau pilihan benang, kemudian fariasi mode tas, rompi, topi yang diperjualbelikan. Dalam tinjauan Bupati tersebut, ikut hadir pula Bapak Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Nabire, berjanji untuk akan melibatkan ibu-ibu pengrajin dari Wanita Katolik RI KSK Nabire, dalam event-event pameran kerajinan yang akan dilaksanakan pihak pemerintah maupun swasta, baik secara ke dalam di Papua, maupun ke luar daerah Papua.

Kalau dipikir-pikir, benar juga, Program Kerja 100 hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Nabire merupakan beban tugas bersama, bukan semata-mata didikte terus-menerus, boleh jalan apa-adanya to, yang penting ada kegiatan dengan masyarakat melakukan kegiatan kecil-kecilan namun manfaatnya yang besar bagi kelangsungan hidup masyarakat di kampong-kampung to, semoga.***

SUMER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar